Robin goes to USA

Friday, September 19, 2008

Suatu kisah yang sangat tragis...

Kisah ini terjadi mungkin di tahun 80an...
Terkisah seorang anak laki-laki yang berumur kurang lebih 7 tahun...
Kisah ini membuat laki-laki tersebut tidak bisa memaafkan dirinya sendiri, karena dia sudah menghancurkan masa depan orang lain..


Anak laki-laki ini suka menyendiri dan jarang mau bergaul dengan teman yang lainnya...
(hal ini sebenarnya mungkin karena anak laki-laki ini lebih cerdas dibandingkan dengan anak yang lain atau mungkin juga karena dia adalah calon artis yang sedang terkenal saat ini... AFG**)

Tibalah suatu hari dimana kelasnya harus menghadapi ulangan Agama...

....

Sistem koreksi yang berlaku adalah sistem check silang..
anak yang duduk di depan memberikan hasil ujian mereka kepada yang duduk dibelakang untuk diperiksa..

Tibalah saat untuk memeriksa sebuah soal yang berbunyi
"apakah cita-citamu waktu besar nanti ?"

Anak laki-laki ini memang sangat cerdas dan bersifat kritis sejak ia masih kecil...

Anak laki-laki ini mencoret jawaban teman yang duduk didepannya itu tanpa pikir panjang... coretan yang cukup besar yang menandakan bahwa cita-cita anak ini sungguh sangat salah dan tidak mungkin dapat ia wujudkan bagaimanapun usahanya...

tulisan yang menjadi jawaban dari anak yang duduk didepannya adalah
"saya ingin menjadi robot"...

(cita-cita yang luar biasa bagus walaupun agak sedikit aneh)

Setelah beberapa tahun kemudian dia baru sadar bahwa sebenarnya ia telah menghancurkan masa depan anak itu.. mungkin sekarang anak malang itu sudah tidak mempunyai masa depan karena cita-cita yang dia agung-agungkan itu ternyata adalah pilihan yang diangggap salah... salah besar bahkan...

Kisah yang sungguh tragis... seorang anak yang baru saja kelas 2 SD di tahun 80-an sudah menghancurkan impian temannya...


*Based on true story*


Untuk anak laki-laki yang telah menghancurkan masa depan temannya, yang dimana dia sekarang adalah teman saya...

Janganlah berhenti untuk tetap berekspressi dan doakanlah temanmu semoga impiannya untuk menjadi robot dapat terwujud, paling tidak menjadi penjual robot mainan, pencipta robot, atau mungkin orang yang suka menggambar robot, walaupun 80% dari impiannya untuk menjadi robot sudah pupus....


peace ~oBien~

2 comments:

Anonymous said...

cukup tragiss....

cukup mengharukan....

cukup dapat membuat qta berpikir ttg masa lalu, sekarang, n masa depan...

cukup membuat org2 mencoba introspeksi diri..karena semua hal yang diperbuat baik untk dirinya sendiri maupun buat org lain akan ada efeknyah...perkataan tu punya kuasa..

tapie lebih tepatnyah..pesen buat org tsb....jadilah diri sendiri..jgn terpengaruh oleh perkataan org lain (apalagie itoe mah jaman baheula,,geus wee pohokeun)hohoho....nothing is impossible..^^

-DV-

imay said...

humm..jadi inget zaman orba lho, setiap seorang anak kalo ditanya "dik, apa cita-citanya kalo sudah besar nanti?" dan mereka didoktrin untuk menjawab "mau jadi dokter" atau "mau jadi insinyur". Jawaban di luar itu biasanya dianggap luar biasa (atau tidak biasa). Makannya jangan heran kalo kejadian tragis itu terjadi. Pastinya itu bukan satu-satunya yang pernah terjadi, haha.. Yah semoga itu cukup mpe tahun 80an atau mpe Orba aja deh.. Anak-anak zaman sekarang harus punya mimpi & cita-cita yang lebih ciamik dari sekedar dokter or insinyur..
(^-^)
buat temen kamu yang terlanjur udah disalahin jangan kuciwa, hidup masih panjang, masih bisa menata ulang mimpi n cita-citanya...
Zutto ganbatte ne!